Jumat, 29 Desember 2017

Tahun baru 2018 - catatanku

Kini Masehi telah berganti tahunnya
1 januari 2018
Mereka mengatakan inilah tahun baru
Mereka tiupkan terompet dan menembakan bunga api pada langit malam tepat pada malam pergantian tahun
Seisi penjuru bumi pertiwi hampir lebih dari setengahnya masih berkenan untuk tetap terjaga 
Katanya ingin menjadi saksi dari detik-detik pergantian tahun
Semua bersorak dan berteriak "Happy New Year" 
Dan semakin bergairah dalam menyongsong tahun baru 
Dengan harapan yang baru yang lebih baik dari tahun yang lalu.
Namun aku yang baru saja terjaga dari tidurku
Akibat suara letusan bunga api yang mengusik damai tidurku 
Memaksa ku membuka mataku
Dan Hamba tertegun sendiri
Dan kesedihan, air mata, rasa takut, gelisah datang menyergap seluruh bagian diri Hamba
Hati Hamba serasa bergetar hebat
Ketakutan akan murka Tuhan ku . . .
Kesedihan akan tidak adanya ampunan untuk kami (para umatnya) yang melampaui batas.
Bersamaan menyaksikan nyala bunga api dan gaungan terompet yang ditiupkan tanpa henti bak kaum yahudi yang sedang berpesta pada hari perayaannya . . .
"Yaa Allah, sesungguhnya ampunan dan ridho Mu lah yang menjadi barokah dalam kehidupan Hamba, ampunilah hamba dan jangan engkau jadikan hamba bagian dari orang-orang yang merugi"
"Sesungguhnya kami tidak tahu apa yang kami lakukan dan sekarang kami masih berdiri dalam ketidak tahuan itu"
"Maka tariklah kami dari belenggu ketidak tahuan itu dan bawalah kami menuju pemahaman dan kebenaran"
"Jangan Engkau jadikan kami pengikut dari yang sesat, pecontoh dari kesalahan dan perbuatan dosa. Ampunilah Hamba-hamba Mu ini yang berjalan didalam kesesatan yang nyata"
"Sesungguhnya tanpa ampunan Mu, maka jalan yang kami lalui sungguh berliku dan terjal"
Letakanlah lentera dalam gelapnya pemahaman kami


Perempuan Akhir Zaman